PERBANDINGAN SENYAWA KOVALEN DAN IONIK

Jumat, 19 September 2014

| | | 0 komentar

PERBANDINGAN SENYAWA  KOVALEN DAN IONIK

I. TUJUAN

Tujuan Percobaan :
1.      Mengenal perbedaan antara senyawa kovalen dan ionik.
2.      Mempelajari jenis ikatan dan struktur molekul yang mempengaruhi senyawa secara langsung.
3.      Membandingkan sifat fisis dan kimia beberapa pasang isomer.
4.      Mempersiapkan diri untuk memasuki praktikum kimia organik.

ii. teori
Pada awal abad 19 Berzelius menyarankan suatu teori iktan yang disebut dualisme. Konsepsinya diturunkan dari pengamtan berdasarkan uji-kaji bahwa sejumlah atom tertentu (sebetulnya ion) berpindah dalam medan listrik. Berzelius mengusulkan bahwa atom-atom terikat menjadi satu oleh tarikan listrik antara dua spesies yang mempunyai muatan berlawanan. (Stanley H. Pine. 1988. Kimia Organik 1).
Ikatan kimia adalah daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia dapat bersatu. Macam-macam ikatan kimia yang dibentuk oleh atom tergantung dari struktur elektron atom. Misalnya, energi ionisasi dan kontrol afinitas elektron dimana atom menerima atau melepaskan elektron. Ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua kategori besar : ikatan ion dan ikatan kovalen ( Brady, 1999 ).
Perbedaan Antara Senyawa Kovalen Dan Senyawa Ion :
Perbedaan sifat fisik yang paling menonjol diantara senyawa kovalen dan senyawa ion biasanya ialah titik leleh, kelarutan, dan penghantaran listrik. Ketiga perbedaan ini antara lain disebabkan oleh kekuatan ion.
Perbandingan senyawa kovalen dan senyawa ion
Senyawa kovalen:
§   Kebanyakan menunjukan titik leleh rendah (biasanya 350 oC)
§   Umumnya cairan atau gas pada suhu kamar
§   Umumnya larut dalam pelarut non polar
§   Sangat sedikit yang larut air atau menghantar listrik
§   Umumnya terbakar
§   Banyak yang berbau
Senyawa ion:
§   Kebanyakan menunjukan titik leleh tinggi ( >350oC, sering sampai 1000oC)
§   Semuanya adalah padatan pada suhu kamar
§   Umumnya larut air dan menghantar listrik
§   Beberapa larut dalam pelarut non polar
§   Hampir tidak terbakar
§   Hanya sedikit yang berbau
Kekuatan ikatan di antara partikel menyebabkan perbedaan titik leleh senyawa kovalen dan senyawa ion. Gaya tarik Van Der Waals yang ada diantara molekul dalam senyawa kovalen jauh lebih lemah dibanding dalam ikatan senyawa. Karena itu, hanya sedikit energi ( satu kalor atau lebih rendah ) yang diperlukan oleh molekul dari senyawa kovalen untuk merusak keadaan padatnya yang teratur dan berubah menjadi keadaan cair yang lebih acak. Dengan kata lain, senyawa kovalen meleleh pada suhu yang lebih rendah dibanding garam. Yang yang sama juga berlaku untuk titik didih, hampir semua senyawa kovalen mendidih pada suhu yang lebih rendah dibanding senyawa ion. Polimer berbobot molekul tinggi ( plastik, protein, pati dll. ) yang mengandung banyak ikatan kovalen, tentunya memiliki titik didih yang sangat tinggi, tetapi kebanyakan terurai menjadi molekul yang lebih kecil jauh sebelum titik didih tercapai.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen utama gas alam (Wilbraham, 1992).
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden,1997).
Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok  besar yaitu:
1.         Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik.Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon siklik. Contoh hidrokarbon alifatik yaitu :
C2H6 (etana) CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana)
2.         Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar atau lebih.Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena sifat fisika dan kimianya yang khas (Syukri, 1999).
Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang berarti kurang reaktif (Wilbraham, 1992).
Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantailurus atau rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dari tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atomkarbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atomkarbon yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain (Fessenden, 1997).
Alkana rantai lurus      :CH3 - CH2 - CH3
Alkana rantai cabang :Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang  berbobot molekul tinggi berwujud padat.
Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larutdalam air dengan kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga adaalkena yaitu hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon karbon. Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlahmaksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon (Pettruci,1987).
III. PROSEDUR KERJA
1.1              Alat dan Bahan
3.1.1    Alat :
1.      Tabung reaksi                          : 10 buah
2.      Rak tabung reaksi                   : 1 buah
3.      Pipet tetes                               : 5 buah
4.      Thermometer 100oC                : 1 buah
5.      Gelas piala 100 mL                 : 3 buah
6.      Gelas piala 150 mL                 : 3 buah
7.      Erlenmeyer 150 mL                : 2 buah
8.      Batang pengaduk                    : 1 buah
9.      Spatula                                                : 1 buah
10.  Kaca arloji                               : 2 buah
3.1.2     Bahan :
1.      Akuades
2.      n-heksan
3.      Sikloheksan
4.      n-dekana
5.      o-diklorobenzen
6.      p-diklorobenzen
7.      n-butil alkohol
8.      t-butil alkohol
 
9.      Naftalen
10.  C10H8
11.  p-dikorobenzen
12.  C6H4Cl2
13.  NaCl
14.  KI
15.  MgSO4
16.  (CH3)2CHOH
 
                                                                    




























3.2       Skema Kerja
3.2.1    Perbandingan Titik Leleh
A.       Senyawa Kovalen






Oval: P-diklorobenzena
,C6H4Cl

Oval: Naftalen,C10H8

 



                                                   Dimasukan kedalam


Oval: Tabung kapiler
 
                                                                                     Ditekan ujung yang terbuka pada
                                                                                     kapiler


 
                                                                         Diikatkan pipa kapiler


Oval: Termometer
 
                                                                                        Disejajarkan dengan ujung
            Dipanaskan penangas air                                             Pipa kapiler
Oval: Hg dalam Termometer                         Dan diaduk
                                                                                             Sehingga suhu 100C/menit



 
                                                                         Dicatat suhu pada contoh meleh
Oval: Handbook                                     Dibandingkan
                                       dengan


A.    Can: NaCL,kalium iodida,KI,MgSO4Senyawa ionic
Handbook
 
catat titik leleh


3.2.2    Perbandingan Kelarutan


Can: 6 Tabung kapiler
 
Diisi (Isopropilalkohol, (CH3)2CHOH, C10H8,    C6HCl2, NaCl, KI, MgSO4)
                                  Dimasukan
Oval: 1ml H2ODiaduk
Diamati apakah senyawa senyawa tersebut larut

Oval: sikloheksanaOval: n-Heksana3.2.3    Senyawa karbon berantai lurus dan lingkar (cincin)
1.

Oval: Kenampakan dan bau                                                                               Dibandingkan


n-heksana
 
2.
Oval: kekentalan                                           Dibandingkan berdasarkan



n-dekana
 


Minyak bumi
 
 





Oval: Diklorobenzena
dan  p- diklorobenzena

3.2.4    Isomer
                                                                                    Dibandingkan dan dicatat
                                                                                                   (bau dan wujud)


 


                                                                              Dicatat beda bau
                                                                              Kedua senyawa
                                                           
Oval: H2o                        Tabung reaksi                          Ditentukan kelarutannya
                                                               Diteteskan ≤ 15 tetes


 
Oval: Terbentuk kekeruhan                                                                        Digoyangkan hingga larut
Oval: NatriumOval: Logam NatriumOval: 1ml n-butil dan 1ml t-butiil 

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    Bandingkan                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     Ditambah kan sepotong kecil                                                                                                                                                                                                                                     Dicatat laju pembentukan                                                                                                     gelombang hydrogen                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        Dituangkan kedalam
                                Gelas piala                                   DIcatat bau dietil eter dan                                                                                          bandingkan dengan bau alcohol


LAMPIRAN
Pertanyaan Prapaktek
1.      Apa sebabnya air disebut molekul polar? Jelaskan dwikutub air berdasarkan bentuk molekulnya.
2.      Tuliskan beberapa perbedaan antara senyawa ionik dan kovalen.
3.      Gambarkan struktur isomer dari C3H6Cl12 (gambarkan setiap ikatan dengan garis). Apakah setiap isomer mempunyai jumlah ikatan yang sama?berapa jumlahnya?
4.      Diantara senyawa – senyawa berikut ini : MgCl2, C4H10, SO3, Li2O, C3H8, PCl3, HCl, tentukan mana senyawa ionik dan mana senyawa kovalen.
5.      Gambarkan ikatan rantai lurus dan siklik dari C4H8 (setiap ikatan digambarkan dengan garis).
JAWABAN
1.                  Jawab : . pada air terdapat molekul hydrogen (H2) dan oksigen (O2) yang tergolong dalam diatom homointi atau dinamakan ikatan kovalen murni. karena molekul air yang polar membentuk ikatan nisbi polar dengan ion. Disini oksigen yang negatif dari molekul air berikatan dengan kation (M+) dan sisi hidrogen yang positif berikatan dengan anion(X-). Solvasi kation oleh air solvasi anion oleh air.
2.                  Jawab : pada ikatan ion itu terjadi melalui perpindahan electron dan terbentuknya antara atom logam dengan atom nonlogam. Sedangkan ikatan kovalen itu terjadi karena pemakaian electron (dari kedua atom ) secara bersama-sama an terbentuknya antara sesame atom nonlogam.
3.                       Jawab :
CH3-CH2=CH-CI 
Isomernya :   CH3 - C = CH2CH = CH2 – CH3-CI2 
Setiap isomer  jumlah ikatannya sama yaitu 4
4.        Jawab : senyawa ionic : MgCI2, LiO2,
Senyawa kovalen : SO3, PCI3, C4H10, C3H8
5.        Jawab:


Setiap isomer tidak mempunyai ikatan yang sama dan C3H6Cl2 mempunyai 3 isomer
Senyawa ion : MgCl2, Li2O, SO3
Senyawa kovalen : PCl3, C4H16, C3H8, HCl