PERBANDINGAN
SENYAWA KOVALEN DAN IONIK
I. TUJUAN
Tujuan
Percobaan :
1.
Mengenal perbedaan antara senyawa kovalen
dan ionik.
2.
Mempelajari jenis ikatan dan struktur
molekul yang mempengaruhi senyawa secara langsung.
3.
Membandingkan sifat fisis dan kimia beberapa
pasang isomer.
4.
Mempersiapkan diri untuk memasuki
praktikum kimia organik.
ii. teori
Pada
awal abad 19 Berzelius menyarankan suatu teori iktan yang disebut dualisme.
Konsepsinya diturunkan dari pengamtan berdasarkan uji-kaji bahwa sejumlah atom
tertentu (sebetulnya ion) berpindah dalam medan listrik. Berzelius mengusulkan
bahwa atom-atom terikat menjadi satu oleh tarikan listrik antara dua spesies
yang mempunyai muatan berlawanan. (Stanley H. Pine. 1988. Kimia Organik 1).
Ikatan
kimia adalah daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa
kimia dapat bersatu. Macam-macam ikatan kimia yang dibentuk oleh atom
tergantung dari struktur elektron atom. Misalnya, energi ionisasi dan kontrol
afinitas elektron dimana atom menerima atau melepaskan elektron. Ikatan kimia
dapat dibagi menjadi dua kategori besar : ikatan ion dan ikatan kovalen ( Brady,
1999 ).
Perbedaan
Antara Senyawa Kovalen Dan Senyawa Ion :
Perbedaan
sifat fisik yang paling menonjol diantara senyawa kovalen dan senyawa ion biasanya
ialah titik leleh, kelarutan, dan penghantaran listrik. Ketiga perbedaan ini
antara lain disebabkan oleh kekuatan ion.
Perbandingan
senyawa kovalen dan senyawa ion
Senyawa
kovalen:
§ Kebanyakan
menunjukan titik leleh rendah (biasanya 350 oC)
§ Umumnya
cairan atau gas pada suhu kamar
§ Umumnya
larut dalam pelarut non polar
§ Sangat
sedikit yang larut air atau menghantar listrik
§ Umumnya
terbakar
§ Banyak
yang berbau
Senyawa
ion:
§ Kebanyakan
menunjukan titik leleh tinggi ( >350oC, sering sampai 1000oC)
§ Semuanya
adalah padatan pada suhu kamar
§ Umumnya
larut air dan menghantar listrik
§ Beberapa
larut dalam pelarut non polar
§ Hampir
tidak terbakar
§ Hanya
sedikit yang berbau
Kekuatan
ikatan di antara partikel menyebabkan perbedaan titik leleh senyawa kovalen dan
senyawa ion. Gaya tarik Van Der Waals yang ada diantara molekul dalam senyawa
kovalen jauh lebih lemah dibanding dalam ikatan senyawa. Karena itu, hanya
sedikit energi ( satu kalor atau lebih rendah ) yang diperlukan oleh molekul
dari senyawa kovalen untuk merusak keadaan padatnya yang teratur dan berubah
menjadi keadaan cair yang lebih acak. Dengan kata lain, senyawa kovalen meleleh
pada suhu yang lebih rendah dibanding garam. Yang yang sama juga berlaku untuk
titik didih, hampir semua senyawa kovalen mendidih pada suhu yang lebih rendah
dibanding senyawa ion. Polimer berbobot molekul tinggi ( plastik, protein, pati
dll. ) yang mengandung banyak ikatan kovalen, tentunya memiliki titik didih
yang sangat tinggi, tetapi kebanyakan terurai menjadi molekul yang lebih kecil
jauh sebelum titik didih tercapai.
Hidrokarbon
yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya mengandung
ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya
terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana adalah
metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen utama
gas alam (Wilbraham, 1992).
Hidrokarbon
dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya.
Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan
hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai
ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh
(Fessenden,1997).
Hidrogen
dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu:
1.
Hidrogen alifatik terdiri atas
rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik.Golongan ini sering disebut
sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon siklik. Contoh hidrokarbon
alifatik yaitu :
C2H6
(etana) CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana)
2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon
siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar atau
lebih.Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang
biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan
rangkap bersilih ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon
asiklik dan alifatik karena sifat fisika dan kimianya yang khas (Syukri, 1999).
Sebagai
hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat ikatan
tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat oleh
kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang
berarti kurang reaktif (Wilbraham, 1992).
Karbon-karbon
dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu cincin.
Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantailurus atau
rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus
berarti dari tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari
dua atomkarbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit
sebuah atomkarbon yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain
(Fessenden, 1997).
Alkana
rantai lurus :CH3 - CH2
- CH3
Alkana
rantai cabang :Senyawa berbobot molekul
rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang
berbobot molekul tinggi berwujud padat.
Alkana
merupakan zat nonpolar, zat yang tak larutdalam air dengan kerapatan zat cair
kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga adaalkena yaitu hidrokarbon yang memiliki
satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon karbon. Senyawa ini dikatakan tidak
jenuh karena tidak mempunyai jumlahmaksimum atom yang sebetulnya dapat
ditampung oleh setiap karbon (Pettruci,1987).
III. PROSEDUR KERJA
1.1
Alat
dan Bahan
3.1.1 Alat :
1.
Tabung reaksi : 10 buah
2.
Rak tabung reaksi : 1 buah
3.
Pipet tetes : 5 buah
4.
Thermometer 100oC : 1 buah
5.
Gelas piala 100 mL : 3 buah
6.
Gelas piala 150 mL : 3 buah
7.
Erlenmeyer 150 mL : 2 buah
8.
Batang pengaduk : 1 buah
9.
Spatula :
1 buah
10.
Kaca arloji : 2 buah
3.1.2 Bahan :
|
|
3.2 Skema Kerja
3.2.1 Perbandingan Titik Leleh
A.
Senyawa
Kovalen
![]() |
|||
![]() |
|||


![]() |
Ditekan
ujung yang terbuka pada
kapiler
![]() |
Diikatkan
pipa kapiler
![]() |
Disejajarkan dengan ujung



![]() |
Dicatat
suhu pada contoh meleh

dengan
A.
Senyawa ionic


|
3.2.2 Perbandingan
Kelarutan
![]() |

Dimasukan

Diamati
apakah senyawa senyawa tersebut larut


1.



|


|
||
|

Dibandingkan
dan dicatat
(bau dan wujud)
![]() |
Dicatat beda bau
Kedua senyawa



Diteteskan ≤ 15 tetes
![]() |









LAMPIRAN
Pertanyaan
Prapaktek
1.
Apa sebabnya air disebut molekul polar?
Jelaskan dwikutub air berdasarkan bentuk molekulnya.
2.
Tuliskan beberapa perbedaan antara
senyawa ionik dan kovalen.
3.
Gambarkan struktur isomer dari C3H6Cl12
(gambarkan setiap ikatan dengan garis). Apakah setiap isomer mempunyai jumlah
ikatan yang sama?berapa jumlahnya?
4.
Diantara senyawa – senyawa berikut ini :
MgCl2, C4H10, SO3, Li2O,
C3H8, PCl3, HCl, tentukan mana senyawa ionik
dan mana senyawa kovalen.
5.
Gambarkan ikatan rantai lurus dan siklik
dari C4H8 (setiap ikatan digambarkan dengan garis).
JAWABAN
1.
Jawab : . pada air terdapat molekul hydrogen (H2)
dan oksigen (O2) yang tergolong dalam diatom homointi atau dinamakan
ikatan kovalen murni. karena molekul air yang polar membentuk ikatan nisbi
polar dengan ion. Disini oksigen yang negatif dari molekul air berikatan dengan
kation (M+) dan sisi hidrogen yang positif berikatan dengan anion(X-). Solvasi
kation oleh air solvasi anion oleh air.
2.
Jawab : pada ikatan ion itu terjadi melalui perpindahan
electron dan terbentuknya antara atom logam dengan atom nonlogam. Sedangkan
ikatan kovalen itu terjadi karena pemakaian electron (dari kedua atom ) secara
bersama-sama an terbentuknya antara sesame atom nonlogam.
3.
Jawab :

CH3-CH2=CH-CI
Isomernya : CH3 - C = CH2CH = CH2
– CH3-CI2
Setiap isomer jumlah ikatannya sama yaitu 4
4. Jawab : senyawa ionic : MgCI2, LiO2,
Senyawa
kovalen : SO3, PCI3, C4H10, C3H8
5. Jawab:

Setiap
isomer tidak mempunyai ikatan yang sama dan C3H6Cl2
mempunyai 3 isomer
Senyawa
ion : MgCl2, Li2O, SO3
Senyawa
kovalen : PCl3, C4H16, C3H8,
HCl